Dibawah ini adalah pengalaman tutor mohi
saat menyampaikan materi sampah di SDN 01 Ciracas J
Berbagi
cerita tentang pengenalan materi ” Pilah-pilih Sampah” bersama anak-anak di
lapangan. Banyak hal seru yang saya dapatkan. Ya, saat pertama kali berkenalan
dengan anak-anak kelas 3 SDN 01 Ciracas. Pertanyaan saya “Siapa yang tahu
sampah?”. Hampir semuanya bicara bersamaan, dan beberapa yang suaranya bisa
saya tangkap adalah “Bekas Pakai. Plastik. Bau. Kotor. Jorok. Sedotan”. Kurang
lebih seperti itu. Lalu, “Siapa yang suka buang sampah sembarangan? Tolong
angkat tangannya”, dan lebih dari separuh anak-anak itu mengangkat tangannya
sambil beberapa anak menunjuk temannya.
Saya
tersenyum. Baik, mulai
sekarang mari kita membuang sampah kepada tempatnya. “Siap?”. Hampir semua anak
menjawab “Siap”, yang tidak menjawab terlihat sedang mengantuk. Selanjutnya
saya tunjukkan gambar-gambar sampah yang menggunung di pinggir
jalan, di sungai dan di taman-taman kota. Wajah mereka menunjukkan
keprihatinan dan tidak suka melihat gambar yang saya tunjukkan. “Begitulah
kalau kita membuang sampah sembarangan. Ada yang suka tinggal
disana?”“Tidaaaaaaaaak”. Serempak.
Selanjutnya ada pertanyaan “
Kak, kalau tidak ada tempat sampah, kan jadi dibuang sembarangan. Jadi
gimana?”. “Kalau setelah makan permen dan makanan ringan lainnya kakak
membiasakan menyimpan sampah di saku atau tas. Terus kalau bekas minum es
bagaimana ya? Biasanya kakak pegang sampai ketemu tempat sampah terdekat, atau
bawa sampai rumah”. Wajah anak-anak terlihat mencoba memahami dan sepertinya
membayangkan hal itu sambil berkata dalam pikiran “Bisa gak ya? Kan males
bawa-bawa sampah, tapi kalau kotor kayak gambar tadi juga gak mau”. (Hmm, saya sok tau, ya?!)
Masuk ke materi, “Apakah ada
yang tahu ada berapa jenis sampah di sekitar kita?” Kebanyakan dari mereka
menjawab ada dua, sampah basah dan sampah kering, dan seperti biasa, mereka
menjawab bersamaan setengah berteriak. Baik, sampah basah apa saja ya? Kulit
buah, gelas bekas es, sedotan, daun dan sampah makanan. Contoh
sampah kering menurut mereka adalah plastik, sedotan (iya,
disebutkan lagi, dengan muka bingung), bungkus makanan dan daun kering. Inilah
yang mereka tahu selama ini. Jadi kalau ada sampah botol plastik yang airnya sudah mengering
itu termasuk sampah kering, kalau botolnya masih ada airnya atau
kena tumpahan air itu termasuk sampah basah J
Mari kita belajar
memilah-milih sampah, dan sekarang tugas saya menyampaikan bagaimana cara
memilah sampah yang tidak membingungkan mereka.
Sampah dibagi menjadi 3 macam :
- Sampah organik adalah sampah yang berasal dari mahluk hidup dan dapat terurai secara alami/ dapat membusuk dengan cepat. Contohnya adalah : kulit buah, daun, sisa sayur, tulang ayam, kulit udang.
- Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai secara alami. Contohnya : gelas atau botol plastic, sedotan, botol kaca, kaleng.
- Sampah B3 atau sampah bahan beracun dan berbahaya, adalah sampah yang mengandung bahan kimia sehingga berbahaya bagi mahluk hidup dan lingkungan. Contohnya adalah : lampu bekas, baterai bekas, botol anti nyamuk, kosmetik dan obat-obatan yang sudah kadaluarsa. Banyak ya disekitar rumah?
Selesai materi anak-anak terlihat sudah cukup mengerti
mengenai pengelompokkan jenis-jenis sampah (harapan saya). Mari
pilah-pilih sampah, dan yang terpenting adalah “Jangan membuang
sampah sembarangan”.
Buang sampah sembarangan? No way!
Pilah-pilih sampah? Yes!
Daur ulang sampah? Yes!
Bumi bersih? Yes! Yes! Yes!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar